Manado, PilarSulut.co - Agenda berkelas Archipelagic and Island States (AIS) Forum, Startup and Business Summit yang dilangsungkan di Sulawesi Utara (Sulut) sejak 30 Oktober hingga 1 November 2019, secara langsung melambungkan nama Sulut di internasional.
Event yang dihadiri kalangan para menteri dari puluhan negara wilayah kepulauan ini, telah dilaksanakan dua kali di Sulut.
Hal itu membuktikan Sulut memiliki potensi sebagai wilayah istimewa dengan keindahan pariwisata maritim.
Menurut Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Purbaya Yudhi Sadewa, melihat potensi tersebut, Sulut bakal ditetapkan sebag pusat excellent di bidang maritim.
“Jadi bukan hanya Bali saja yang dikenal tetapi ada Manado. Apalagi Sulut sudah dua kali melaksanakan AIS forum ini. Ke depan akan kita agendakan untuk terus dilaksanakan di Manado,” ungkapnya usai hadir di side iven Road to Ignition Manado 2020 yang digelar di kawasan Pohon Kasih Megamas, Rabu (30/10/2019).
Purbaya menambahkan AIS forum akan menghasilkan gerakan bersama antar negara-negara kepulauan untuk menurunkan kecepatan global warming.
“Kita ingin mencari jalan bersama, bagaimana caranya kita menemukan cara agar pulau-pulau tidak tenggelam. Mari kita menciptakan kesejahteraan bersama,” tandasnya.
Sebagai negara kepulauan, saat ini tengah menghadapi ancaman yang sama, yakni global warming.
“Hal ini menyebabkan negara kepulauan mengalami permukaan air meningkat. Sehingga ancamannya bukan panas saja tetapi juga global warming bisa menghilangkan negara mereka,” katanya kembali.
Sebelumnya Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw mengungkapkan, dipilihnya Sulut sebagai tuan rumah memberikan nilai tambah.
“Saya mewakili Pak Gubernur mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri Koordinator Kemaritiman yang menetapkan Sulut sebagai tuan rumah, karena banyak manfaat yang kita terima, Sulut akan semakin terkenal karena banyak negara yang datang,” jelasnya.
Kandouw menyebutkan event AIS menjadikan Sulut dikenal.
“Dengan adanya AIS forum, maka luar negeri jadi tahu Indonesia bukan cuman Bali. Tetapi ada yang namanya Manado dan Sulawesi Utara. Hal ini juga membuktikan bahwa Sulut sebagai daerah MICE pantas untuk eventdengan srandar internasional,” sebutnya.
Bukan hanya itu, menurut Kandouw, melalui AIS forum banyak sekali yang didapatkan, terutama generasi milenial.
“Milenial kita mendapatkan pencerahan dan ilmu baru tentang bagaimana startup ini ke depan, yang akan menguasai dunia ini,” imbuhnya.
Diketahui, AIS Forum 2019 merupakan wadah yang mempertemukan 41 negara pulau dan 6 negara kepulauan dari kawasan Pasifik Selatan, Karibia, Asia, Afrika, dan Eropa, serta Pembangunan kerja sama konkret dengan fokus pada empat area kolaborasi yakni blue economy, mitigasi perubahan iklim dan bencana, polusi laut akibat sampah plastik, dan good ocean and maritime governance.
Sesuai rencana, AIS forum bakal dibuka pada Kamis (31/10/2019) oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan. (*/Khay)