Bitung, PilarSulut.co - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memiliki rencana strategis untuk menjadikan Kota Bitung sebagai benchmark dalam hal penempatan dan perlindungan PMI pelaut.
Hal itu disampaikan Kepala UPT BP2MI Manado Hendra Makalakag ketika menyambangi Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bitung pada Jumat (5/3/21), guna menjajaki kerjasama dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI).
Saat menemui langsung Kadisnakertans Kota Bitung Weenas Christian Nobel Luntungan beserta jajarannya, Makalalag menyebutkan, UPT yang dipimpinnya terus mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas PMI. Salah satunya, berencana untuk menjadikan kota Bitung menjadi benchmark dalam hal penempatan dan perlindungan PMI pelaut.
“Rencana strategis ini, dikarenakan rata-rata PMI pelaut yang kami tempatkan banyak yang berasal dari kota Bitung," tutur Hendra.
"Selain itu, Kota Bitung juga memiliki Politeknik Kelautan dan Perikanan yang banyak mencetak lulusan-lulusan terbaik yang dapat ditempatkan pada jabatan-jabatan pelaut di yang ada di luar negeri," tambahnya.
Menanggapi hal ini, Kadis Luntungan menyebutkan jajarannya siap untuk mendukung program strategis dari UPT BP2MI Manado.
"Seluruh jajaran Disnakertrans Kota Bitung siap untuk mendukung program UPT BP2MI Manado untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan dan perlindungan PMI. Kami juga menilai bahwa rencana UPT BP2MI Manado untuk menjadikan kota Bitung sebagai benchmark dalam hal penempatan dan perlindungan PMI Pelaut sangat sesuai dengan kriteria daerah dan sangat menjanjikan bagi peningkatan SDM dan pertumbuhan ekonomi daerah kami," ungkap Luntungan.
Dalam waktu dekat, Kadisnakertrans Kota Bitung juga akan menggandeng UPT BP2MI Manado untuk menyampaikan rencana program strategis ini secara langsung kepada Walikota Bitung.
“Dalam waktu dekat, kami akan mengagendakan pertemuan antara Walikota Bitung dengan UPT BP2MI Manado untuk menyampaikan program strategis ini. Hal ini kami lakukan agar program benchmarking penempatan dan perlindungan pelaut dari Kota Bitung bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah kota," tutur Weenas.
"Kami juga berharap kesiapan walikota untuk program ini dapat dituangkan dalam bentuk MoU dengan BP2MI, serta didukung oleh UPT BP2MI Manado dalam fasilitasi penyiapan calon pekerja migran Indonesia (CPMI)," tandasnya. (***)