MANADO, PILARSULUT.co - Guna mengevaluasi serta merumuskan rencana percepatan indikator priopritas di tahun 2023 sampai 2024 yang melibatkan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pemerinta Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) melalui Dinas Kesehatan menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Tahun 2023, bertempat di The Sentra Hotel, Minut, Selasa (04/07/2023).
Giat yang dibuka langsung oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengambil tema: Harmonisasi Transformasi Kesehatan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota menuju Sulawesi Utara Sehat dan Sejahtera sebagai Pintu Gerbang Indonesia Pasifik.
Kesempatan tersebut, Gubernur Olly memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Sulut karena sudah menyelenggarakan kegiatan ini .
“Rapat kerja ini bertujuan untuk langkah-langkah, strategis kesehatan antara Pusat, Provinsi serta kabupaten kota,” kata Olly pada Raker yang dihadiri Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw serta Sekprov Sulut Steven Kepel.
Dikatakan Gubernur Olly, sebelumnya Pemprov Sulut sudah bekerja sama dengan BPJS kesehatan guna meningkatkan kesehatan di masyarakat, namun masih terkendala dalam mengupdate data.
“Kita berkomitmen untuk meningkatkan kesehatan, bahkan turut mendukung sistem kesehatan di tengah masyarakat, tentunya pemerintah provinsi akan menopang dengan melihat mana yang masih kurang, baik dari fasilitas hingga tenaga medis dalam meningkatkan kesehatan, kalau kita bekerja sama dengan baik saya kira ini akan berjalan dengan baik, dalam pelayanan kesehatan,” jelas Gubernur Olly.
Gubernur Olly berharap, nantinya rapat ini dapat menghasilkan putusan terbaik untuk peningkatan Kesehatan masyarakat di Sulut.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulut, Debie Kalalo menyampaikan, Rapat kerja kesehatan Masyarakat daerah ini menjadi yang pertama setelah pandemi Covid 19.
“Hari ini adalah Rapat kerja pertama, sebelumnya kami menggelar rapat kerja terakhir pada Tahun 2019 pada saat Pandemi Covid-19,” ujar Debie .
Lanjut Debie, bahwasannya tujuan dari Rakerkesda ini untuk peningkatan pelayanan kesehatan di tengah masyarakat, mengevaluasi dan merumuskan rencana indikator prioritas kesehatan yang akan dilaksakan sepanjang 2023-2024.
“Dalam rapat ini juga mendapat peran antara pemerintah pusat, Kabupaten dan kota dan Provinsi. 15 kepala Dinas, 198 kepala puskesmas Se Sulut , 5 direktur utama, institusi kesehatan , serta lintas sektor kesehatan,” terang Kadis kesehatan.
Selanjutnya sambutan datang dari Kementrian kesehatan Republik indonesia, yang di wakili oleh dirjen kesehatan Nasional Dr Maria Endang dan lewat daring.
“Saya mengapresiasi kepada seluruh pemerintah sulut yang telah melaksanakan kegiatan rakerda, kita bersyukur Indonesia telah berada di masa endemi Covid,” kata Maria.
Maria kembali menjelaskan, pentingnya peningkatkan pelayanan kesehatan untuk mencega ancaman di masa depan, stanting balita Masi meningkat, diabetes masih 13,5% dan masalah-masalah kesehatan tersebut masih bisa dicegah, dibutuhkan sistem kesehatan yang kuat, rasio dokter 0,67%/1000 penduduk, Distribusi masalah kesehatan belum merata, berdasarkan hal tersebut, pentingnya kita membahas terkait 6 pilar kesehatan.
“Belajar dari pandemi, dalam transformasi pelayanan primer kita akan memperkuat pelayanan terhadap masyarakat dalam pelayanan penyakit yang tinggi, yaitu diabetes, ginjal, jantung dan stroke,” pungkas Maria.
Dalam rapat ini turut hadir, Wagub Sulut, Steven Kandouw, Sekprov, Steve Kepel, Kadis Kesehatan Sulut, Debby Kalalo, Ketua DPRD provinsi Sulut Fransiscus silangen, juga hadir seluruh jajaran bupati dan walikota, serta pejabat lainnya. (Advetorial Diskominfo)