BITUNG, PILARSULUT.co - Wakil Gubernur Provinsi Sulut memberikan nasihat kepada peserta pelatihan bahasa Jepang untuk alumni SMK Sulut dalam penerimaan sebagai tenaga kerja ke Jepang.
Kegiatan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja Kota Bitung, Selasa (17/10/2023). Dihadiri Wakil Wali Kota Bitung Hengky Honandar, Staf Ahli Gubernur Kartika Devi Tanos dan Asisten Satu Setdaprov Sulut Denny Mangala.
Wagub mengatakan, Sulut penduduknya 2,6 juta. Yang nganggur 6 persen atau sekitar 150 ribu. Ada yang bilang ini menjadi tugas pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja.
"Pak gubernur sangat gencar dengan penciptaan lapangan Kerja. Penciptaan lapangan kerja harus identik dengan pertumbuhan ekonomi. Ada investasi, ekspor dan belanja pemerintah," kata Kandouw.
Selain itu lanjut Wagub, ada juga hal lain untuk mengurangi pengangguran untuk penciptaan kerja yaitu mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) kita supaya boleh kita ekspor ke luar negeri. Ini tidak mudah.
"Pertama cari negara siapa menerima tenaga kerja kita. Kita harus cari middleman untuk mengatur ini yaitu IJB-Net.Kita harus persiapkan SDM kita. Apalagi ke Jepang. Bayangkan ke Jepang cuma tau bahasa daerah mau jadi apa. Karena itu masih banyak variabel yang harus kita penuhi," ungkapnya.
Menurut Wagub, info IJB-Net permintaan ada 1000 tenaga kerja ke Jepang. Tapi sudah kirim sekitar 200 orang. Tapi rata-rata setelah magang presentasinya sekitar 80 persen.
"Torang berdoa yang mengikuti pelatihan bisa 100 persen berangkat semua. Bersyukur kepada Tuhan dapat kesempatan. Karena kesempatan tidak datang kedua kali. Yang penting matangkan diri anda," kata Wagub.
Wagub juga mengingatkan kepada peserta pelatihan pertama tingkatkan pengetahuan bahasa. Kedua keterampilan, cerdas tidak cukup harus terampil. Ketiga harus punya etika yaitu kejujuran, kebersihan dan kesopanan dan keempat kemampuan mengelola keuangan.
"Semoga apa yang saya sampaikan hal sederhana ini berguna untuk kalian. Karena hanya orang bodoh yang tidak memanfaatkan peluang ini," pungkas Wagub.(*)