MANADO, PILARSULUT.co - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mendapat penghargaan KIHAJAR 2023 dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.
Penghargaan KIHAJAR 2023, kini dipopulerkan dengan sebutan penghargaan JAWARA.ID. Penghargaan ini diberikan kepada daerah yang dinilai berhasil dalam pendidikan dengan penilaian beberapa kriteria.
Penghargaan tersebut diserahkan Sekjen Kemdikbudristek RI Suhartini dan diterima langsung Gubernur Sulut Prof DR (HC) Olly Dondokambey SE, di Plaza Insan Pendidikan Berprestasi, Kementerian Dikbudristek, Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (17/11/2023) malam.
Penghargaan JAWARA.ID, yaitu daerah yang dianggap berhasil dalam pendidikan dengan Penilaian beberapa kriteria, yaitu Daerah dengan persentase (%) aktivasi akun belajar.id tertinggi, Daerah dengan persentase (%) siswa yang sudah tersertifikasi menjadi pelajar belajar.id, Daerah dengan jumlah praktik baik pemanfaatan Chromebook, Daerah dengan persentase (%) pengguna bulanan aktif Chromebook tertinggi, Daerah yang memiliki jumlah kenaikan akun belajar.id tertinggi, Daerah yang menerbitkan surat edaran untuk aktivasi akun belajar.id dan Chromebook guru dan siswa, Daerah dengan persentase (%) pemanfaatan platform merdeka mengajar tertinggi, Daerah dengan persentase (%) pemanfaatan rapor pendidikan tertinggi.
Gubernur Olly Dondokambey melalui Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Femmy Suluh mengatakan, dari 8 kategori penilaian, Sulawesi Utara mendapat nilai tinggi di penilaian aktivitas akun tertinggi, platform-platform komunitas belajar (kombel), rapor pendidikan, daerah yang peduli dengan diterbitkan edaran pemanfaatan akun dan chromebook.
“Dan yang paling menonjol, Sulut merupakan provinsi pertama yang menggunakan akun belajar.id sebagai SSO sign on aplikasi Platform buatan daerah (dalam aplikasi sertifikasi dan SiPandai),” kata Suluh.
Jadi semua guru-guru di Sulut mau masuk ke aplikasi cek sertifikat pakai akun JAWARA.ID. “Yang lebih membanggakan, Sulut bersaing dengan provinsi-provinsi besar seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, yang sudah duluan maju dalam digitalisasi pendidikan,” tukasnya. (*)