Pada tanun 1980, ayah Ganjar yang adalah polisi kemudian pensiun dari kedinasannya di Polri. Mengingat mereka hidupnya pas-pasan, maka untuk menyambung hidup dan memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, pasca pensiunnya sang ayah, ibu Ganjar membuka warung kelontong. Di saat bersamaan, sang putera yang kini dicalonkan sebagai Presiden Republik Indonesia ini, berjualan bensin di pinggir jalan.
Ketika lulus sekolah menengah atas (SMA) Ganjar pun melanjutkan study di fakultas hukum Universitas Gajah Mada (FH UGM). Sosok yang aktif berorganisasi ini (salah satunya terlibat dengan Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) ) diketahui pernah dua smester mengambil cuti kuliah karena persoalan biaya. Namun dengan kegigihan dan jiwa pantang mundurnya, dia berhasil melanjutkan kuliah hingga kemudian menyelesaikannya.
Karirnya di dunia pekerjaan seusai lulus kemudian dimulai dari pegawai kantoran biasa. Ia bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta yaitu PT Prakarsa kemudian melanjutkan karir kantorannya dengan bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.
Ganjar yang sudah menaggumi Soekarno sedari kuliah ini, kemudian terjun lebih dalam lagi ke dunia politik dengan ikut terlibat aktif di Partai Demokrasi Indonesia. Kegigihannya pun dipertahankan hingga kini.
Sosok yang datang dari kalangan bawah ini, kini dicalonkan menjadi pemimpin Negeri ini setelah sukses mengemban amanah yang diberikan rakyat baik sebagai anggota legislatif maupun sebagai Gubernur Jawa Tengah.