BITUNG, PILARSULUT.co - Greivance Gilbert Lumoindong (GGL) dipercayakan menjadi pembicara dalam Bible Camp yang digelar SMK Negeri 2 Kota Bitung, belum lama ini.
GGL yang merupakan Calon Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Utara (Sulut) Daerah Pemilihan Minahasa Utara-Bitung itu berbicara beberapa hal di hadapan guru serta siswa dan siswi SMK Negeri 2 Bitung, yaitu tentang Love, Sex and Dating.
Caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu sangat santai dalam memaparkan terkait tema yang diangkatnya. Biar tidak terlihat garing, GGL pun membawakan dengan santai. Sambil ia sering saling tanya jawab dengan para siswa.
“Pacaran itu jahatkan?,” tanya dia dalam Bible Camp tersebut.
Pemilik Nomor Urut 8 itu pun mengupasnya berdasarkan ayat Firman Tuhan. Pertama, lewat Matius 1:18: Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
Selanjutnya, dari 2 Korintus 11:2: Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus.
GGL kemudian menjelaskan pacaran bukan jahat, namun bisa jahat!
“Jadi pada dasarnya kita perlu pahami dulu, ada dua tingkatan yang setiap orang jalani. Yaitu pergaulan dan pernikan,” tuturnya.
Menurut dia, pergaulan dimulai dari perkenalan, saling memahami, mulai akrab, bersahabat dan membangun komunitas.
“Sementara perkawinan itu dimulai dari menyadari siap untuk menikah, membuat kriteria pasangan yang dicari, mulai berkenalan, bisa dari orang yang dikenal atau tidak dikenal, naksir-naksiran, penjajakan (PDKT), awal jadian, jadian, saling memahami dan saling terbuka. Selanjutnya masuk ke persiapan tunangan, tunangan, pernikahan,” jelas politisi muda yang murah senyum ini.
Ia pun mendefinisikan pacaran sebagai masa perkenalan dan persiapan untuk menuju pernikahan.
Pada kesempatan itu, GGL juga menekankan dua hal penting dalam menjalani hubungan.
“Jangan pacaran dengan orang yang tidak seiman dan jangan menekankan romantisme di masa pacaran yang bisa menjerumuskan orang muda dan remaja dalam hubungan sex sebelum nikah,” tuturnya.
GGL mengaku senang bisa memberikan pendidikan karakter dan kerohanian di SMK Negeri 2 Bitung.
“Pendidikan karakter dan kerohanian adalah sesuatu yang sangat diperlukan remaja dan pemuda, khususnya di zama yang serba bebas bagi Gen Z ini,” terangnya.
“Doa dan harapannya agar para pelajar di Sulawesi Utara, secara umum, bangkit, hidup benar, berprestasi, takut akan Tuhan dan menggapai masa depan yang gilang gemilang,” pungkasnya.
Bible Camp yang mengambil tema ‘Never Give Up’ terambil dari Ibrani 10:36. Adapun tujuan para guru dan panita mengadakan Bible Camp tersebut agar setiap siswa dapat terbentuk menjadi orang muda serta remaja yang tangguh sekaligus tekun, serta tetap menjadikan Firman Tuhan serta nilai-nilai Kerajaan Allah sebagai dasar pijakan dalam menjalani kehidupan yang keras di masa muda dan remaja. (*/Khay)