SITARO, PILARSULUT.co - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) memastikan mengakomodir seluruh kebutuhan para pengungsi Pulau Ruang yang akan direlokasi di dua wilayah yakni Likupang Minahasa Utara (Minut) dan Tutuyan/Dumagin Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel).
Para pengungsi di Pulau Ruang yang mendiami dua desa yaitu Laing Patehi dan Pumpente nantinya akan dievakuasi di satu tempat agar mempermudah pemerintah melakukan pendataan.
Pasca erupsi kembali Gunung Api Ruang, Pulau Ruang, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Provinsi Sulut pada Kamis (30/4/2024) subuh, pemerintah bersama otoritas berwenang baik BNPB, forkopimda, TNI/Polri dan relawan harus bekerja ekstra membantu pengevakuasian para pengungsi.
Bahkan terang Olly, Jumat (03/05/2024) sore ini, ia akan melakukan rapat bersama Presiden RI Joko Widodo dan kabinet berwenang terkait penanggulangan bencana di Pulau Ruang maupun Tagulandang.
“Pemerintah bangun rumah, setiap kepala keluarga dapat tipe 45, jalan, sarana lengkap semua, peralatan di dalam diberi semua, tempat tidur, sekolah lengkap,” terangnya sembari memberitahukan seluruh pengungsi asal Pulau Ruang yang masih di posko terpadu akan diberi uang tunai sebesar Rp1 juta, Selasa (23/4/2024).
Terkait lokasi relokasi di dua wilayah, beber Olly, pemerintah juga memastikan agar para pengungsi nyaman serta betah sebagaimana kehidupan mereka di Pulau Ruang.
“Kita pilih di pinggir laut, supaya budaya tidak hilang. Satu di Likupang, satu di Tutuyan Bolsel, Dumagin Bolsel. Kalau boleh dalam dua hari ini seluruh yang dari Gunung Ruang pergi ke lokasi pengungsian di Manado, dari bitung, satu lokasi supaya pendataan lebih gampang,” bebernya.
Diketahui saat ini jumlah warga Pulau Ruang yang masih berada di posko terpadu berjumlah 156 jiwa yang terbagi Desa Laing Patehi 18 kk atau 57 jiwa dan Desa Paumpente 36 kk atau 99 jiwa. (Advetorial Diskominfo)