MANADO, PILARSULUT.co - Gubernur Provinsi Sulut Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus SE terus bergerak cepat dalam menggerakkan perekonomian daerah di segala bidang.
Pasca Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa (LB) Gubernur YSK selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP), terus menjaga silahturahmi dengan sesama pemegang saham maupun para tokoh-tokoh daerah.
Pada Selasa (15/04/2025), Gubernur Selvanus bertemu langsung tokoh warga Hulondalo Ketua DPD Gerindra Gorontalo Elnino Mohi, yang juga anggota DPR RI.
Kabarnya hal ini langsung memuluskan aspirasi dari pemegang saham dari Provinsi Gorontalo.
Perwakilan Gorontalo kabarnya kemungkinan akan mendapat dua posisi di jajaran BSG, satu kursi Komisaris dan satu Direksi, plus 2 komite.
Kemungkinan lain ada rencana penambahan masing-masing satu kursi untuk Komisaris dan Direksi.
"Yang pasti sudah ada titik terang pasca konflik yang lalu," ujar sumber Selasa (15/4/2025)
Sementara itu, tim dari BSG sendiri dikabarkan berada di Gorontalo dan bertemu Wali Kota Adnan Dambea untuk menuntaskan masalah ini.
"Kalau tuntutan Kepala Daerah terpenuhi maka persoalan ini selesai," jelasnya
Diketahui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) telah selesai dilaksanakan.
Pada akhir pelaksanan RUPS ini ikut menghadirkan wajah jajaran Komisaris yang ditunjuk langsung oleh Gubernur Sulut Yulius Selvanus Komaling.
Para Komaris yaitu Ramoy Markus Luntungan, Jacklyn Koloay, Sahrul Mamonto, Djafar Alkatiri dan Max Kembuan.
Meski begitu pada jajaran Direksi masih dipertahankan wajah-wajah yang lama yaitu Revino M Pepah, Machmud Turuis, Joubert Dondokambey, Louisa Parengkuan, Pius Batara.
Gubernur Selvanus pun mengharapkan adanya perpaduan antara Komisaris Baru dan Direksi lama untum membentuk suatu tim yang solid.
"Tahun ini pencapaian target Rp400 Miliar di akhir tahun jadi dibutuhkan tim yang solid. Saya yakin mereka mampu melaksanakan tugas itu," jelasnya
Dia pun yakin empat Komisaris BSG yang baru tersebut dinilai cukup handal untuk berkolaborasi dan juga mengawasi dewan direksi.
"Empat komisaris ini cukup handal, karena komisaris yang diganti ini kita beri kewenangan cukup besar dalam pengawasan direksi, khususnya dalam pengelolaan keuangan yang berjalan. Jadi lebih banyak kepada efisiensi diawasi oleh dewan komisaris," pungkasnya.(*)